contoh laporan kunjungan industri pt sritex solo

LAPORAN
“KUNJUNGAN INDUSTRI DI PT.SRITEX (Sri Rejeki Isman) ”
Jl.KH.Samanhudi 88 Jetis,Sukoharjo Solo,Jawa Tengah

Oleh :
Putri Mellady Antika Berta
NIS : 4196


logo sekolah




PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PEMERINTAHAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan Balearjosari, Malang Telp (0341) 400884 Malang
APRIL 2017


LEMBAR PENGESAHAN
“LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE PT.SRITEX (Sri Rejeki Isman) ”
Jl.KH.Samanhudi 88 Jetis,Sukoharjo Solo,Jawa Tengah

Oleh : Putri Mellady Antika Berta
NIS : 4196

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada :

Oleh :

             Waka Humas                                                  Kepala Program Keahlian Akuntansi

      Wahyuni, S.Pd, M.MPd                                                   Ratna Novitayanti, M. Pd
   NIP 19810607 200604 2028                                             NIP 19841104 201001 2010   
 
Mengetahui  :

Kepala Sekolah

Dra Lilik Sulistyowati, M. S
NIP 196501021985122001

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan Industri ini .
Laporan Kunjungan Industri  ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari internet dan buku sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki Laporan Kunjungan Industri  ini.
Akhir kata saya berharap semoga Laporan Kunjungan Industri semoga dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
   

                                                                                      Malang,  April 2017
   
                                                                                  Putri Mellady Antika Berta



DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………….….1
Lembar pengesahan…………………………………………………………………………..2
Kata Pengantar……………………………………………………………………………….3
Daftar Isi…………………………………………………………………………….……….4
BAB I Pendahuluan
A.    Latar Belakang Kunjungan Industri……………………………………………….…5
B.     Tujuan Kunjungan Industri……………………………………………………….….5
C.     Manfaat Kunjungan Industri…………………………………………………….…...6
D.    Waktu dan Tempat Kunjungan Industri………………………………………….…..6
BAB II Gambaran Umum Dunia Usaha Industri
A.    Sejarah PT.Sritex…………………………………………………………………….7
B.     Struktur Organisasi ………………………………..………………………………...9
C.     Biografi Pendiri PT. SRITEX……………………………………………………….11
D.    Visi dan Misi …………………………………………………………………...…...12
E.     Bidang Usaha …………………...…………………………………………………..13
F.      Strategi………………………………………………………………………………15
G.    Budaya Perusahaan………………………………………………………………….17
H.    Etika Kerja…………………………………………………………………….…….18
I.       Tantangan Bisnis…………………………………………………………………….19
BAB III Hasil Kunjungan Industri
A.    Proses Produksi, Hasil Produksi dan Pemasaran…………………………………….20
B.     Sistem Pemasaran…………………………………………………………………....23
C.     Sumber Daya Manusia  PT. SRITEX……………………………………………......25
D.    Pertanyaan…………………………………………………………………………....25
BAB IV Penutup
A.    Kesimpulan…………………………………………………………………………..27
B.     Saran…………………………………………………………………………… .….27
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………….28
Lampiran…………………………………………………………………………………….28


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.

B.        Tujuan Kunjungan Industri
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi siswa/siswi sebagai berikut:
1.      Memperluas pengatahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja.
2.      Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3.      Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
4.      Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
5.      Membantu siswa melaksanakan program diklat.
6.    Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
 7.    Untuk Belajar (tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan cara pemasarannya).



C.        Manfaat Kunjungan Industri
Adapun Beberapa manfaat kunjungan Industri diantaranya :
a.         Bagi siswa :
·         Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
·         Melihat secara langsung cara kerja produksi.
·         Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah Industri.
b.         Bagi sekolah :
·         Memperlakukan tata tertib yang tegas bagi siswa.
·         Sekolah dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan.
·         Merealisasikan salah satu progam sekolah, yaitu kunjungan industry
·         Sekolah dapat mempererat tali persaudaraan dengan tempat kunjungan indutri
·         Sebagai tempat memperkenalkan sekolah ke dunia luar
·         Dapat menyalurkan para siswa untuk bekerja di tempat kunjungan indutri
c.         Bagi Industri
·         Dapat berbagi ilmu dengan siswa.
·         Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi siswa maupun guru.
·         Memperkenalkan sejarah singkat tentang berdirinya industri.
·         Memperkenalkan hasil produksi pada masyarakat luas.

D.        Waktu dan Tempat Kunjungan Industri
            Kunjungan Industri dimulai pada tanggal 6 s/d 8 April 2017. Tepatnya pada tanggal 7 April 2017 hari Jum’at kira-kira pukul 08.00 sampai 11.00 lokasi kunjungan industri yaitu ke PT.SRITEX (Sri Rejeki Isman) yang berada di Jl.KH.Samanhudi 88 Jetis,Sukoharjo Solo,Jawa Tengah



BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT KUNJUNGAN STUDI EKSKURSI

A.    Sejarah Dan Perkembangan Organisasi
Pada tahun 1966, H.M. Lukminto diberi modal ayahnya Rp. 100.000.Ayahnya berkata “Silakan uang ini kamu pergunakan untuk modal berdagang. Jika kamu berhasil dengan uang seratus ribu ini maka aku tidak akan meminta hasilnya. Tetapi jika kamu tidak bisa memanfaatkan uang seratus ribu ini, aku tidak akan memberimu modal berdagang lagi.”
Dengan segenap usaha dan perjuangan, H.M. Lukminto berhasil berdagang batik di pasar klewer.Ia bermimpi untuk membuat pabrik. Akhirnya di Solo ia dapat mendirikan pabrik yang pada saat itu masih sekedar pabrik printing dan celup. Karena tata ruang kota Solo kecil dan tidak memungkinkan akhirnya Bapak Lukminto harus memindahkan perusahaannya ke suatu daerah dekat Solo dan pada tahun 1994 beliau memindahkan perusahaan  ke desa Sukoharjo ,pada saat itu luas perusahaan+5.500 m persegi dengan karyawan berjumlah 200 orang.
Mendirikan pabrik tenun pertama (1982) dan pabrik diperluas menjadi empat produksi. Menandai sebagai terintegrasi  perusahaan tekstil. Baru-baru ini, perusahaan memiliki sebuah tekstil vertikal terintegrasi. Pabrik garmen yang terdiri dari 9 pabrik pemitalan, 3 tenun, 3 pengeringan/pencetakan, dan 7 pabrik garmen di daerah seluas 50 Ha di Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, dengan jumlah karyawan 25.000 orang .
PT. SRITEX memproduksi seragam militer maupun non militer  untuk Indonesia & perusahaan-perusahaan internasional, serta seragam untuk instansi pemerintah seperti:  PT. Freeport Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group, Sodexo, Djarum, Maybank, Deutsche Post, DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai Indonesia (Korpri), dll. Merk pakaian “Azzahra” dan “Guesst” itupun buatan karyawan PT. SRITEX.
Produk perusahaan dibagi menjadi empat kategori: kapas, benang, kain, dan pakaian yang dijual kepada produsen tekstil serta pengecer. 70% hasil produksi diekspor ke luar negeri, 30% diantaranya adalah pakaian militer. Selain pasar lokal, perusahaan mampu menembus ke 94 pasar di 55 negara antara lain: Jerman, Australia, Singapura. Perusahaan ini juga menyediakan produk seragam untuk perusahaan maupun militer.
Saat ini, mencakup seragam militer dan mendukung produk selama lebih dari 30 negara.Hal ini juga ditunjuk untuk menjadi mitra resmi di luar Eropa untuk memproduksi seragam militer untuk NATO. Hasil produksi seragam militer berupa seragam upacara, seragam tempur, coverall, jaket tahan api, tahan noda, anti inframerah, tenda, tas, selimut, sarung bantal,dll.
Perusahaan menunjukkan pendapatan tumbuh sebagai mendaftarkan CAGR sebesar 12,8% selama 2008-2012. Kontribusi yang kuat dari pasar ekspor (mencakup 54% dari total pendapatan FY12 + 50% di FY11) ditujukan pada kinerja pendapatan yang solid. Hal ini juga membantu perusahaan menghilangkan risiko forex pada bahan baku, yang pada dasarnya berbasis komoditas.
Akibatnya, laba kotor dan laba bersih naik signifikan dengan CAGR sebesar 27% selama 2010-2012. Dengan meningkatnya batas (dari 17% dan 6,4% pada tahun 2010 menjadi 22% dan 8,0% pada tahun 2012 berturut-turut). Dari 1966-2012 PT. Sritex menggunakan modal pribadi.
Adapun rincian pengeluaran PT. SRITEX tiap bulan adalah sebagai berikut :
a.       Gaji 25.000 karyawan/bulan  = 1 Juta
b.      Biaya listrik/bulan = 15M
c.       Layanan telepon/bulan = 5-6M
d.      Upah tenaga kerja asing  =1 Juta
Karyawan PT. SRITEX tidak pernah mengadakan demo karena mereka menanamkan rasa disipin, setiap bulan agustus PT. SRITEX  ini mengadakan upacara untuk memperingati proklamasi kemerdekaan Indonesia dan di ikuti oleh semua karyawan dan petinggi PT. SRITEX.
Prestasi Sritex tidak hanya mencakup aspek bisnis. Sritex telah empat kali diberikan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia). Pada tahun 1995 Sritex membuat rekor baru mengadakan upacara bendera yang diikuti  paling banyak peserta. Pada tahun 2007 Sritex dibuat 3 penghargaan MURI sebagai perusahaan yang:
a.       Mempunyai desain lebih dari 3000 motif kain
b.      Memproduksi seragam militer untuk 16 negara
c.       Paling banyak mengadakan  upacara rutin dalam setahun, setiap tanggal 17.
Di  lokasi pabrik di Jetis, Sukoharjo, Solo fasilitas infrastruktur meliputi 36 bangunan yang didalamnya tercakup 3 bagian besar yaitu :
a.       Devisi Textile
b.      Devisi Garment
c.       Devisi Retail
Selain itu perusahaan dengan pemahaman inti bahwa tanpa pegawai ataupun karyawan perusahaan tidak berarti apa-apa, maka sebagai rasa terima kasih perusahaan menyediakan  fasilitas-fasilitas lainnya seperti :
a.       Lingkungan kerja sehat yang memiliki suasana nyaman dan menyenangkan
b.      Tempat pelatihan in-house maupun eksternal untuk meningkatkan kemampuan kerja pegawai dan karyawannya
c.       Dana sebagai Pinjaman dengan bunga rendah untuk karyawan, yang difokuskan untuk kepemilikan rumah sendiri.
d.      Pembangunan tempat olahraga, yang menjadi kebanggan bagi seluruh karyawannya.
Juga kesetiaan perusahaan sejak awal untuk tetap menjalankan aturan-aturan ketenagakerjaan seperti halnya umur, upah dan pengalaman kerja minimum dari karyawan dengan tujuan untuk mengantipasi segala jenis risiko yang mungkin terjadi di pabrik.
Dan pencapaian-pencapaian yang disebabkan oleh kualitas produk yang dihasilkan serta pembahuruan dalam pelaksanaan produksi menjadi bukti nyata dengan didapatnya sertifikat ISO 9001-2000 pada tanggal 17 September 2002 serta sertifikasi-sertifikat pencapaian dari pihk konsumen atau pelanggan yang menyatakan bahwa produk Sritex sangat memuaskan dan memenuhi syarat spesifikasi yang diinginkan, dalam hal mana sertifikat-sertifikat menjadi referensi sekaligus mendorong kepercayaan dan Sritex untuk dapat menembus dan berkiprah di pasar internasional (4 benua).

B.     Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT. Sri Rejeki Isman (SRITEX) kekuasaan tertinggi di pegang oleh plant Direktur yang dibantu oleh Deputi General Manager yang membawahi sub ordinate langsung yang di sebut group hand.
Yang di dalamnya ada beberapa divisi yang memiliki beberpa dapartemen yang mempunyai fungsi masing-masing yang saling berkaitan. Adapun bentuk struktur organisasi PT.SRIREX adalah sebagai berikut :
a.  DEWAN KOMISARIS
•         Komisaris Utama                      : Hj.Susyana
•         Komisaris                                  : Megawati
•         Komisaris Independen             : Prof. Dr. Ir. Sudjarwardi M.Eng, ph.D
b.  DEWAN DIREKSI
•         Direktur Utama                                    : Iwan Setiawan Lukminto
•         Wakil Direktur Utama              : Iwan Kurniawan Lukminto
•         Direktur Marketing                   : Arief Halim
•         Direktur Independen                : Dr. M. Nasir Tamara Tamimi
•         Direktur Keuangan                   : Allan M. Severino
•         Direktur Operasi                       : Pramono
•         Direktur Produksi                     : Phalguni Mukhopadhyay
c.  KOMITE AUDIT
•         Ketua                                        : Prof. Dr. Ir. Sudjawardi
•         Anggota                                    : Ida Bagus Oka Nila
: Yose Rizal
d.  KOMITE INVESTASI
•         Ketua                               : Allan M. Severino
•         Anggota                           : Arif Santoso
    : Christanto Kusuma Nugraha
e.  KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE ( GCG)
•         Ketua                               : Ida Bagus Oka Nila
•         Anggota                           : Nasir Tamara Tamimi
                                                    : Dadang Setiawan
f.   KOMITE HUMAN CAPITAL
•         Ketua                               : Dadang Setiawan
•         Anggota                           : Sri Saptono Basuki
     : Bagus Wiratama
C.        Biografi Pendiri PT. SRITEX
            Pendiri PT. SRITEX adalah H. Muhammad Lukminto atau yang lebih di kenal dengan H.M. Lukminto lahir di Jombang, pada tanggal 1 Juni 1946 dan meninggal di Singapura, 5 Februari 2014 pada umur 67 tahun merupakan seorang pebisnis Indonesia yang telah berhasil dan sukses mendirikan pabrik teksil yang bernama PT. SRI REJEKI ISMAN atau PT. SRITEX.
            Dia menikah dengan seorang wanita yang dulunya adalah teman satu kelasnya, bermana Susyana sekarang memegang bagian keuangan di PT.SRITEX. Mereka menikah di Kertosono pada tanggal 24 Oktober 1969 dan di karunia 5 orang anak. Bernama Vonny Imelda, Iwan Setiwan Lukminto, Lenny Imelda, Iwan Kurniawan Lukminto, Margaret Imelda. Saat ini Iwan Setiawan Lukminto menjadi Direktur Utama PT. SRITEX, dan Iwan Kurniawan Lukminto menjadi Wakil Direktur Utama PT. SRITEX
             Dulu H.M Lukminto hanyalah pedagang kecil di pasar Klewer, Solo. Dengan kiosnya yang bernama “SRI REJEKI”. Semua bermula ada tahun 1966, H.M. Lukminto diberi modal ayahnya Rp. 100.000. Ayahnya berkata “Silakan uang ini kamu pergunakan untuk modal berdagang. Jika kamu berhasil dengan uang seratus ribu ini maka aku tidak akan meminta hasilnya. Tetapi jika kamu tidak bisa memanfaatkan uang seratus ribu ini, aku tidak akan memberimu modal berdagang lagi.”

               Dengan segenap usaha dan perjuangan, H.M. Lukminto berhasil berdagang batik di pasar klewer. Ia bermimpi untuk membuat pabrik. Akhirnya di Solo ia dapat mendirikan pabrik yang pada saat itu masih sekedar pabrik printing dan celup. Karena tata ruang kota Solo kecil dan tidak memungkinkan akhirnya Bapak Lukminto harus memindahkan perusahaannya ke suatu daerah dekat Solo dan pada tahun 1994 beliau memindahkan perusahaan  ke desa Sukoharjo ,pada saat itu luas perusahaan+5.500 m persegi dengan karyawan berjumlah 200 orang.
               Akhir hayatnya, H.M Lukminto menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Rabu, 5 Februari 2014 pukul 21.40 waktu setempat atau pukul 20.40 WIB di usia ke-67. Kepulangan Lukminto yang meninggal karena penyakit yang di deritanya ini membuat keluarga besar SRITEX terkejut.

D.      Visi dan Misi
Visi :
a.   Untuk menghasilkan produk-produk paling inovatif sesuai kebutuhan pelanggan dan persyaratan.
b.   Untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan dan memiliki pertumbuhan yang signifikan yang berorientasi untuk kepentingan semua.
c.   Meningkatkan kemampuan tenaga kerja.
d.   Membantu membangun ekonomi masyarakat sekitarnya.
Misi :
a.   Menggunakan teknologi modern yang mampu menghasilkan produk dan layanan berkualitas tinggi untuk memenuhi berbagai kebutuhan klien.
b.    Menjadi sebuah perusahaan yang berorientasi kepada keuntungan dan pertumbuhan bagi para pemangku kepentingan.
c.   Meciptakan lingkungan tenaga kerja yang kondusif dan efektif dengan cara membangun budaya perusahaan yang selalu berusaha keras dalam mengembangkan diri dan integrasi yang bersinergi.
E.         Bidang Usaha
a.     Produk Textile
Memproduksi tekstil yang dimulai dari proses produksi bahan baku hingga menghasilkan bahan kain sesuai dengan spesifikasi ataupun pesanan dari pihak konsumen yang teertuang di dalam suatu kontrak jual beli, yang memiliki masa berlaku selama jangka waktu tertentu. Dalam arti kata setiap pesanan atau penandatanganan kontrak tersebut pihak Sritex harus memenuhi waktu penyerahan barang tepat pada waktunya.
Adapun proses produksi yang dilakukan adalah :
•         Spinning (pemintalan benang)
Pembagian berputar mengubah serat menjadi benang. Sritex terus meningkatkan produksi melalui peningkatan dengan negara terbaru dari mesin & teknologi seni. Terdiri dari 9 pabrik pemintalan dengan total 4.000 karyawan. Pembagian berputar didukung oleh 2.500 mesin dengan lebih dari 320.000 cincin spindle & mesin dimodifikasi diimpor dari Asia & Eropa. Kapasitas produksi 353.000 bal benang / tahun.
•         Weaving (penenunan)
Tenun, mengubah benang menjadi kain. menggunakan teknologi yang luar biasa untuk menghasilkan berbagai jenis kain dengan ringan, menengah dan konstruksi berat.
Terdiri dari 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin tenun, termasuk alat tenun kecepatan tinggi. Kapasitas produksi adalah 120.000.000 meter kain/tahun.
•         Dyeing (pencelupan kain dengan warna polos)
•         Printing
Dengan Lebih dari 45 tahun pengalaman dalam pencelupan dan Percetakan, Sritex telah menjadi model peran dunia perusahaan tekstil berkelas. Pencelupan & pencetakan mengubah kain mentah menjadi kain jadii. Terdiri dari 1.000 karyawan dan didukung oleh 3 jalur produksi pencelupan, 9 mesin cetak rotary, 12 mesin jet pencelupan, 9 mesin stenter dengan kapasitas produksi 120.000.000 meter / tahun (pencetakan motif kain)

Produk perusahaan dibagi menjadi empat kategori: kapas, benang, kain, dan pakaian yang dijual kepada produsen tekstil serta pengecer. 70% hasil produksi diekspor ke luar negeri, 30% diantaranya adalah pakaian militer. Selain pasar lokal, perusahaan mampu menembus ke 94 pasar di 55 negara antara lain: Jerman, Australia, Singapura. Perusahaan ini juga menyediakan produk seragam untuk perusahaan maupun militer.
Saat ini, mencakup seragam militer dan mendukung produk selama lebih dari 30 negara. Hal ini juga ditunjuk untuk menjadi mitra resmi di luar Eropa untuk memproduksi seragam militer untuk NATO. Hasil produksi seragam militer berupa seragam upacara, seragam tempur, coverall, jaket tahan api, tahan noda, anti inframerah, tenda, tas, selimut, sarung bantal,dll.
b.     Produk Garment
Memproduksi garmen, yang merupakn proses lanjutan dari proses produksi tekstil, dimana bahan-bahan kain yang telah selesai diproduksi kembali hingga menghasilkan produk jadi seperti wears, uniforms.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Srtitex didukung oleh sepenuhnya oleh manajeman yang terdiri dari para direktur yang memimpin  Direktorst dan SBU, diawasi oleh jajaran Komisaris dan Presiden Direktur yang memiliki pegalaman di bidang industry Tekstil dan Garme. Didukung pula oleh karyawan-karyawan yang memiliki kapabilitas dan pengalaman yang luas baik dalam industry serta pemasaran tekstil dan garmen.
Sebagian dari produksi Sritex cukup memberikan hasil signifikan adalah unit produksi bahan kain dan pembuatan uniform angkatan bersenjata dari berbagai negara termasuk didalamnya untuk TNI.
Sejak tahun 2007, Sritex telah mengubah status perusahaanya menjadi perusahaan public, sehingga pecapaian positif dari seluruh keiatan usaha yang telah dilakukannya dan dikembangkan lebih baik lagi.
Sritex telah berhasil menyelesaikan "super mall," perusahaan tekstil kelas dunia dengan membentuk satuan Garmentnya. Divisi Garment mengubah kain menjadi pakaian siap pakai. Terdiri dari 7.000 karyawan di 7 unit garmen didukung oleh 6.350 mesin. Kapasitas produksi 8.200.000 buah garment siap pakai / tahun.

c.     Produk Diversivikasi
Integrasi vertikal Sritex untuk proses hulu dan hilir memungkinkan untuk mencapai skala ekonomi serta tekstil one stop shopping dan konsep supermarket garmen yang menyediakan berbagai produk untuk melayani setiap rentang pelanggan tuntutan.
d.    Inovasi
Sritex didedikasikan dalam mengedepankan uptodate desain dan koleksi dengan erat bekerja sama dengan pelanggan menggunakan teknologi stateof theart serta penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk cutting edge dan bahan .
e.     Biaya Efisiensi
Struktur biaya yang efisien Sritex ini didukung oleh integrasi vertikal. Produksi inhouse benang, kain & garmen dalam satu rantai nilai memungkinkan untuk koordinasi yang optimal & produksi cepat. Sritex juga tidak mengeluarkan biaya transportasi, karena produksi dilakukan di bawah satu atap , maka lead time pendek dan pengiriman cepat.
f.      Pengiriman
Perencanaan terpadu Sritex dan manajemen waktu memberikan kemampuan untuk mengeksekusi pengiriman tepat waktu, yang sangat penting untuk kedua Sritex dan pengadaan pelanggan dan strategi pergudangan .
g.    Pelanggan Dunia
·         AMERICA: Argentina, Brasil, Kanada, Chili, Kolombia, Guatemala, Mexcio, Paraguay, Peru, Amerika Serikat, Uruguay.
·         ASIA - PASIFIC: Australia, Bangladesh, Kamboja, Cina, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Myanmar, Filipina, Papua Nugini Neu, Pakistan, Singapura, Srilanka, Taiwan, Thailand, Vietnam.
·         EROPA: Belgia, Spanyol, Jerman, Yunani, Italia, Polandia, Romania, Swedia, Turki, Inggris, Austria.
·         AFRIKA: Benin, Mesir, Ethiopia, Nigeria, Afrika Selatan, Somalia, Sudan.
·         TIMUR TENGAH: Israel, Iran, Maroko, Oman, Suriah, Tunisia, Uni Emirat Arab.
·         INDONESIA: Irian Jaya, Jakarta, Magelang, Surabaya, Solo, Tasikmalaya, Tegal,  Tulungagung
F.         Strategi
Kegiatan usaha Sritex merupakan bisnis yang berisiko tinggi, dimana dalam setiap langkah usahanya bergerak dalam angka yang besar ( biaya dan sumber daya yang digunakan) untuk mencapai hasil yang sangat presisi spesifikasinya, oleh karena itu Sritex memiliki dua arah strategi usaha internal dan eksternal sebagai acuan yang harus digunakan dalam menghadapi persaingan usaha serta mempertahankan kelansungan dan perkembangan usaha perusahaan di masa mendatang.
Ada strategi yang dimiliki Sritex, yaitu :
1.      Motivasi yang tinggi dan semangat yang besar
Penekanan kepada seluruh pelaku produksi dan pemasaran untuk tetap memiliki motivasi tinggi sehingga focus tertuju untuk memberikan hasil kerja terbaik bagi perusahaan
2.      Berlatih terus, Kratif, dan Sistematis
Sritex menerapkan prinsip  penetapan rencana secara bertahap  untuk menjalankan kegiatan usahanya mulai dari proses pemilihan bahan baku, kemampuan dan penguasaan proses produksi, hingga strategi pemasaran yang seluruhnya dilakukan secara kreatif dengan arahan yang baik serta sistematis dengan target utama : International Scale Textiles and Garments Plant.
3.      Pengalaman dan Dukungan
-          Pengalaman
Pengalaman yang dialami Sritex merupakan proses pembelajaran yang sangat menguntungkan dan sangat berguna bagi perusahaan untuk menjalankan pola-pola produksi dan pemasaran yang telah terbukti dengan baik dan benar sehingga dapat menekan resiko-resiko kerugian yang mungkin timbul baik dari proses produksi yang sedang dan akan akan dilakukan maupun menentukan cara-cara menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai kalangan-kalangan dari dalam negeri ataupun macanegara dengan berbagai bentuk channeling.


-          Dukungan
Sritex selalu mencari cara dan berupaya untuk mendapatkan dukungan besar dari 3 pihak yang dianggap memberikan hasil yang signifikan terhadap terhadap kinerja Sritex, yaitu :
a.       Dukungan dari keluarga
b.      Dukungan dari rekan kerja
c.       Dukungan dari para pegawai/karyawan
4.      Hubungan dengan konsumen
Sritex sangat mengutamakan pelayanan kepada konsumen seperti kemudahan untuk datang berkunjung ke lokasi, ,menyediakan fasilitas kendaraan untuk kelancaran kunjungan, menyediakan tempat menginap berupa hotel bertaraf serta menyediakan jaminan sekelas restaurant, sehingga konsumen lebih terfokus pada tujuan bisnisnya bersama Sritex.
5.      Pengembangan Sumber Daya Manusia
SDM merupakan salah satu kekuatan bagi pelanggan usaha perusahaan. Untuk itu Sritex secara berkala mempersiapkan karyawan yang berkompetensi tinggi untuk diikutsertakan kedalam Program Pelatihan dan Pengembangan untuk lebih menguasai bidang pekerjaan yang dilakukan di dalam ataupun di luar negeri, dengan target bukan hanya mereka dapat melakukan pekerjaanya dengan benar tetapi dapat berlaku secara professional dalam mendukung bisnis perusahaan secara kesuluruhan.
6.      Pengembangan Sistem Teknologi Produksi dan Informasi
Secara cerdas Sritex mengkonsentrasikan pengembangan proses produksi dengan menggunakan peralatan terkini untuk mengikuti spesifikasi produk yang diinginkan oleh konsumen dengan prima.
7.      Perluasan Jaringan Pemasaran
Sritex berupaya untuk terus mengembangkan jaringan bisnisnya dengan hanya membuka 2 marketing offices yang beralokasi di Jakarta dan Surabaya untuk melakukan pendekatan dengan konsumen, serta memudahkan mereka dalam mendapatkan pelayanan dari perusahaan dengan tetap mempertimbangkan sisi profitabilitas.
G..       Budaya Perusahaan
Sritex menetapkan bahwa prinsip-prinsip dasar yang dilambangkan dengan “Pilar Utama”, yang harus dilakukan oleh seluruh karyawan untuk menciptakan nilai-nilai yang kemudian akan membentuk terciptanya budaya dan kinerja yang baik dari perusahaan.
Prinsip-prinsip dasar tersebut memiliki ciri masing-masing dengan penjabaran, sebagai berikut :
1.      Seorang pegawai Sritex harus memiliki loyalitas terhadap perusahaan dalam melakukan kegiatannya.
2.      Seorang pegawai Sritex juga perlu memiliki kapabilitas sehingga mengarah pada pengerahan kemampuan dirinya untuk lebih baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan, dan perbaikan di bidangnya.
3.      Seorang pegawai Sritex perlu mengubah dirinya menjadi seorang Pekerja Keras mengingat kesuksesan tidak dapat dicapai dalam persaingan yang semakin tajam.
4.      Seorang pegawai Sritex harus dapat bekerja dengan Cerdas mengingat bidang pekerjaanya berada dalam suatu industry atau pabrik yang memerlukan ketelitian dan kejelian.
Keempat pilar utama ini sangat dibutuhkan untuk mewujudkan suatu tim kerja yang bersinergi secara solid guna mencapai sasaran utama dari Sritex yaitu menjadi sebuah pabrik textiles dan garments yang berskala internasioanal.

H.        Etika Kerja
Hal-hal pokok yang harus dipenuhi dan diperhatikan karyawan dalam pelaksanaanya, antara lain :
a.       Tidak ada urusan pribadi di kantor
b.      Dilarang melakukan pembicaraan negative yang berkaitan dengan pribadi rekan kerja lainnya
c.       Berpakaian sepantasnya
d.      Dilarang menerima uang, barang, tri, komisi, atau fasilitas lainnya secara lansung ataupun tidak dari rekanan atau pihak lain yang mengakibatkan terjadinya benturan kepentingan,
e.       Tidak mengikat hubungan kerja dengan pihak lain atau melakukan bisnis pribadi di lingkungan perusahaan
f.       Menjaga segala informasi mengenai perusahaan yang bersifat rahasia dan informasi lainnya yang dianggap penting terutama terhadap pesaing yang tidak berkepentingan.
g.      Mematuhi jam kerja yang ditetapkan, tidak meninggalkan tugas dan kewjiban
h.      Penggunaan jabatan dan wewenang hanya untuk kepentingan perusahaan

I.          Tantangan Bisnis
Dalam menjalankan usahanya sebagai produsen tekstil dan garmen , Sritex selalu dihadapkan dengan tantangan bisnis yang cenderung semakin berat yaitu :
1.      Munculnya Republik Rakyat Cina sebagai competitor terbesar yang menguasai pangsa pasar Tekstil dan Garment di duni
2.      Keputusan Badan Perdagangan Dunia (WTO) tentang koota tekstil Indonesia yang tidak bisa diperpanjang lagi (Tempointeraktif, 2004, Kuota Indonesia tidak diperanjang lagi)
3.      Dikeluarnya Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang dirasakan sangat memberatkan neraca keuangan Sritex dan berpengaruh lansung terhadap biaya produksi yang harus dikeluarkan, disamping dapat menimbulkan tidak kondusifnya situasi kerja diantara perusahaan dengan pegawainya.
4.      Mengingat masuknya MEA yang akan diberlakukan Desember 2015. Tentu banyak pesaing-pesaing bisnis professional yang akan melakukan perdagangan bebas di Indonesia.
Tantangan bisnis tersebut tidak dapat dihindari, tetapi harus dihadapi oleh Sritex. Dengan kondisi Internal yang dimiliki saat ini, Sritex tetap berupaya secara konsisten menghadapi tantangan-tangangan tersebut. Hal ini dikarenakan masih diimbangi oleh aliran pesanan tekstil dan garmen dari dalam negeri dan mancanegara yang masih diperoleh Sritex dan dirasakan berpotensi baik dalam meningkatkan pendapatan.

BAB III
HASIL KUNJUNGAN DI PT. SRITEX SUKOHARJO SOLO

A.        Proses Produksi, Hasil Produksi dan Pemasaran
1.         Produksi
            Sebagai sebuah perusahaan terintegrasi, Sritex dapat memproduksi rangkaian produk dari benang, kain mentah, kain jadi hingga pakaian jadi atau garmen, termasuk di dalamnya seragam dan beragam baju untuk pria dan wanita.
            Proses produksi SRITEX terbagi dalam empat divisi: Spinning, Weaving, Finishingdan Garment.
a.      Pemintalan (Spinning)
Pembagian berputar mengubah serat menjadi benang. SRITEX terus meningkatkan produksi melalui peningkatan dengan negara terbaru dari mesin & teknologi seni.Terdiri dari 9 pabrik pemintalan dengan total 4.000 karyawan.Pembagian berputar didukung oleh 2.500 mesin dengan lebih dari 320.000 cincin spindle & mesin dimodifikasi diimpor dari Asia & Eropa. Kapasitas produksi 353.000 bal benang / tahun.
b.      Penenunan (Weaving)
Tenun, mengubah benang menjadi kain.menggunakan teknologi yang luar biasa untuk menghasilkan berbagai jenis kain dengan ringan, menengah dan kontruksi berat.Terdiri dari 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin tenun, termasuk alat tenun kecepatan tinggi.Kapasitas produksi adalah 120.000.000 meter kain/tahun.
c.       Pencelupan dan Percetakan (Finishing)
Dengan lebih dari 45 tahun pengalaman dalam pencelupan dan Percetakan, SRITEX telah menjadi model peran dunia perusahaan tekstil berkelas. Pencelupan & pencetakan mengubah kain mentah menjadi kain jadi. Terdiri dari 1.000 karyawan dan didukung oleh 3 jalur produksi pencelupan, 9 mesin cetak rotary, 12 mesin jet pencelupan, 9 mesin stenter dengan kapasitas produksi 120.000.000 meter / tahun.
d.      Garment
SRITEX telah berhasil menyelesaikan "supermall," perusahaan tekstil kelas dunia dengan membentuk satuan Garmentnya.Divisi Garment mengubah kain menjadi pakaian siap pakai.Terdiri dari 7.000 karyawan di 10 unit garment didukung oleh 6.350 mesin. Kapasitas produksi 8.200.000 buah garment siap pakai / tahun.
Hal-hal penting yang di perhatikan dalam proses prosuksi PT. SRITEX antara lain :
a. Kualitas
      Sritex memiliki sejarah lama berjalan memberikan standar yang tinggi dan kualitas produk dalam industri tekstil. Ini upaya menyatukan keunggulan dalam sumber daya manusia, mesin, material dan manajemen yang memungkinkan Sritex mempertahankan dan menarik pelanggan. SRITEX percaya bahwa kualitas orang akan membawa kualitas proses yang menghasilkan produk yang baik.
b. Produk Diversivikasi
           Integrasi vertikal SRITEX untuk proses hulu dan hilir memungkinkan untuk mencapai skala ekonomi serta tekstil one stop shopping dan konsep supermarket garmen yang menyediakan berbagai produk untuk melayani setiap rentang pelanggan tuntutan
c. Inovasi
SRITEX didedikasikan dalam mengedepankan uptodate desain dan koleksi dengan erat bekerja sama dengan pelanggan menggunakan teknologi stateof theart serta penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk cutting edge dan bahan .

2.         Hasil Produksi PT.SRITEX
     PT. SRITEX memproduksi seragam militer maupun non militer  untuk Indonesia & perusahaan-perusahaan internasional, serta seragam untuk instansi pemerintah seperti:  PT. Freeport Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group, Sodexo, Djarum, Maybank, Deutsche Post, DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai Indonesia (Korpri), dll. Merk pakaian “Azzahra” dan “Guesst” itupun buatan karyawan PT. SRITEX.
Produk perusahaan dibagi menjadi empat kategori, yaitu, kapas, benang, kain, dan pakaian yang dijual kepada produsen tekstil serta pengecer. 70% hasil produksi diekspor ke luar negeri, 30% diantaranya adalah pakaian militer. Selain pasar lokal, perusahaan mampu menembus ke 94 pasar di 55 negara antara lain: Jerman, Australia, Singapura.
Perusahaan ini juga menyediakan produk seragam untuk perusahaan maupun militer. Saat ini, mencakup seragam militer dan mendukung produk selama lebih dari 30 negara. Hal ini juga ditunjuk untuk menjadi mitra resmi di luar Eropa untuk memproduksi seragam militer untuk NATO. Hasil produksi seragam militer berupa seragam upacara, seragam tempur, coverall, jaket tahan api, tahan noda, anti inframerah, tenda, tas, selimut, sarung bantal,dll.
Perusahaan menunjukkan pendapatan tumbuh sebagai mendaftarkan CAGR sebesar 12,8% selama 2008-2012. Kontribusi yang kuat dari pasar ekspor (mencakup 54% dari total pendapatan FY12 + 50% di FY11) ditujukan pada kinerja pendapatan yang solid. Hal ini juga membantu perusahaan menghilangkan risiko forex pada bahan baku, yang pada dasarnya berbasis komoditas.
 Akibatnya, laba kotor dan laba bersih naik signifikan dengan CAGR sebesar 27% selama 2010-2012. Dengan meningkatnya batas (dari 17% dan 6,4% pada tahun 2010 menjadi 22% dan 8,0% pada tahun 2012 berturut-turut). Dari 1966-2012 PT. Sritex menggunakan modal pribadi. Adapun rincian pengeluaran PT. SRITEX tiap bulan adalah sebagai berikut :
a.        Gaji 25.000 karyawan/bulan  = 1 Juta
b.         Biaya listrik/bulan = 15M
c.         Layanan telepon/bulan = 5-6M
d.         Upah tenaga kerja asing  =1 Juta
Karyawan PT. SRITEX tidak pernah mengadakan demo karena mereka menanamkan rasa disipin, setiap bulan agustus PT. SRITEX  ini mengadakan upacara untuk memperingati proklamasi kemerdekaan Indonesia dan di ikuti oleh semua karyawan dan petinggi PT. SRITEX

3.         Pemasaran
            Sebagai produsen tekstil yang terintegrasi secara vertikal yang mampu memproduksi berbagai mid-stream dan produk hilir, basis pelanggan SRITEX  sesuaidengan strategi pemasarannya bervariasi yang berdasarkan Divisi Produksi. Benang dan greige yang diproduksi oleh Divisi Spinning dan Divisi Weaving adalah produk dengan tingkat variasi rendah sehingga dapat diperdagangkan seperti komoditas.
Perusahaan menyimpan sebagian besar benang dan greige dari Divisi Spinning dan Divisi Weaving, namun juga menjual produk tersebut langsung ke produsen dan pedagang besar lainnya. Harga untuk pesanan yang menggunakan strategi penjualan “Made To Stock” ini didasarkan pada harga spot di pasar internasional. Kain jadi dan garmen yang diproduksi oleh Divisi Finishing dan Divisi Garment memiliki tingkat variasi tinggi.
Oleh karena itu, perusahaan menjual sesuai dengan pesanan individual atau dengan pemberian uang muka terlebih dahulu.Kemudian, perusahaan memproduksinya sesuai pesanan yang ditentukan pelanggan. Harga untuk pesanan dengan strategi penjualan “made to order” ini ditentukan berdasarkan volume pesanan.

B.        Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran yang digunakan di PT. SRITEX yaitu dengan sistem pemasaran hasil produk. Sebagai produsen tekstil yang terintegrasi secara vertikal yang mampu memproduksi berbagai mid-stream dan produk hilir, basis pelanggan SRITEX  sesuai dengan strategi pemasarannya bervariasi yang berdasarkan Divisi Produksi. Benang dan greige yang diproduksi oleh Divisi Spinning dan Divisi Weaving adalah produk dengan tingkat variasi rendah sehingga dapat diperdagangkan seperti komoditas.
Perusahaan menyimpan sebagian besar benang dan greige dari Divisi Spinning dan Divisi Weaving, namun juga menjual produk tersebut langsung ke produsen dan pedagang besar lainnya. Harga untuk pesanan yang menggunakan strategi penjualan “Made To Stock” ini didasarkan pada harga spot di pasar internasional. Kain jadi dan garmen yang diproduksi oleh Divisi Finishing dan Divisi Garment memiliki tingkat variasi tinggi. Oleh karena itu, perusahaan menjual sesuai dengan pesanan individual atau dengan pemberian uang muka terlebih dahulu.
Kemudian, perusahaan memproduksinya sesuai pesanan yang ditentukan pelanggan. Harga untuk pesanan dengan strategi penjualan “made to order” ini ditentukan berdasarkan volume pesanan.Sistem pemasaran yang digunakan di PT. SRITEX yaitu dengan sistem pemasaran hasil produk.
Sistem pemasaran yang digunakan di PT. SRITEX  itu ada 3 yaitu :
1.      Penjualan langsung (Dirrect Selling)
2.      Pelaksanaan penjualan dari pesanan (Order)
3.      Ekspor
Cara penerapan sistem pemasarannya yaitu :
1.      Penjualan langsung ( direct selling )
Adalah dengan cara para pembeli datang langsung kesorum untuk wisata asing dan domestic yaitu mengadakan kerjasama dengan biro-biro perjalanan / travel . Diantranya yaitu Negara Asia, Amerika, Eropa, Australia dan Afrika
2.      Pelaksanaan penjualan dari pesanan (Order)
Yaitu dikategorikan sebagai penjualan tidak tetap karena hanya menunggu pesanan pembuatan barang tertentu dengan modal dan jenis yang sudah ada dikalangan swasta perorangan dan instansi pemerintah
3.      Ekspor
Ekspor dilakukan sesuai dengan permintaan , tapi terkadang terpengaruhi dengan perekonomian dunia yang kadang naik dan kadang turun
Strategi pemasaran yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.       Iklan
Yaitu secara berkala dengan penempatan dan pemilihan media masa yang sangat tepat
Contoh : majalah diluar negeri dan media masa dalam negeri

b.      Forder
Sebagai media iklan yang dibuat sendiri untuk dibagikan baik ke giro–giro perjalanan maupun langsung
c.       Kerja sama hanya bersifat intern dalam ruang lingkup yang sangat kurang sekali
Contoh : pemasangan spanduk ,pamlet pada kegiatan seminar.
            Sitem manajemen  dalam PT. SRITEX yang sangat di pertahankan yaitu produk harus sesuai dengan pesanan pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan  dan  pengiriman barang yang tepat waktu.

C.        Sumber Daya Manusia  PT. SRITEX
Dengan luas sekitar 135 Hadan 25.000 karyawan ,PT. SRITEX mempunyai jam kerja yang digunakan ada 3 shif yaitu:
1.  Mulai pukul 07.00-1400
2.  Mulai pukul 14.00-22.00
3.  Mulai pukul 22.00-07.00
           
D.        Tanya Jawab
1. Dimana saja hasil produksi pt sritex dipasarkan?
Untuk di Indonesia salah satunya Bandung dan untuk di luar negeri seperti Singapura, Hongkong, Thailand dan lain lain.
2. Bagaimana proses perusahaan ini untuk menerapkan k3?
Ada pelatihan pelatihan khusus untuk k3 adanya pembekalan sebelum dimulainya pekerjaan dan pelatihan untuk karyawan baru yang ada di pt sritex.


3. Apakah ada masalah yg menyebabkan adanya respon yg tidak menyenangkan?
Pasti selalu memberikan sesuatu yang terbaik, karena kita mempunyai kebijakan untuk stitex adalah perusahaan yang terpadu, produk inovativ sesuai dengan kebutuhan pelanggan, mengutamakan kepuasan pelanggan. Pada intinya pt sritex selalu meminimalis masalah yang dikomplain dari pelanggan, selalu aktif mengikuti dalam perubahan dan perkembangan fashion yang ada, pt sritex kini dalam kondisi kondusif karena budaya perusahaan tersebut selalu mengatasi permasalahan dengan cepat .
4. Bagaimana produksi penjualan pt sritex dari dalam negeri maupun ke luar negeri?
Pt sritex mempunyai agen agen pemasaran di beberapa tempat per produk mulai dari garmen dan lain-lain. Dan diperkuat dengan tenaga ahli yang ada dimacam-macam negara untuk memperkuat  komunikasi ditingkat internasional  dalam penjualan.serta mempunyai marketing masing masing mulai dari bahan mentah ,kain jadi, sampai garmen supaya lebih fokus pada penjualannya.
5. Bagaimana pt sritex mendapatkan bahan baku?
Pt sritex mendapatkan bahan baku dari dalam negeri maupun luar negeri, karena indonesia beriklim tropis penggunaan bahan kapas dari Indonesia dan juga beberapa negara seperti Amerika, sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan bahan Rayon mengambil dari negara Cina, daerah Purwakarta dan Tanggerang. Karena hasil produksi yg terbaik terbuat dari bahan dengan kualitas yg terbaik
6. Mengapa beberapa merek produk dari pt sritex seperti ZARA harganya lebih murah di Indonesia dari pada luar negeri. Apa faktor yang mempengaruhi perbedaan harga tersebut?
Setiap negara harganya pasti beda karena upah pegawainya dan pajak yang harus dikenakan pasti berbeda beda antar negara. Di indonesia lebih murah karena hasil produk dari pabrik negara Indonesia itu sendiri.
7. Apa saja pengaruh internal dan eksternal yang membuat pt sritex?
Pt sritex adalah perusahaan tekstil yang mempunyai produk andalan yang inovatif kreatif dan terbaru sesuai dengan trend mode saat ini yang lebih modern. Tentunya kualitas yang terbaik dengan produk tepat waktu, terpercaya, dan mementingkan hasil produk yang baik.
BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
          PT Sritex adalah perusahaan terbesar tekstil dan garmen di Indonesia bahkan termasuk di Asia Tenggara. . Pendiri PT.Sritex, H.M. Lukminto, berhasil menjalankan Sritex menjadi terintegrasi secara vertikal Textil dan Garment yang terdiri dari 4 unit pemintalan (Spinning), 5 unit penenunan (Weaving), 3 unit pencetakan-pencelupan (Dyeing Printing), dan 6 unit garment. Untuk menjalankan semua itu, PT Sri Rejeki Isman terletak di beberapa properti di area lebih dari 100 hektar dan mempekerjakan sekitar 13,500 orang.
            Kegiatan usaha Sritex merupakan bisnis yang berisiko tinggi, dimana dalam setiap langkah usahanya bergerak dalam angka yang besar ( biaya dan sumber daya yang digunakan) untuk mencapai hasil yang sangat presisi spesifikasinya, oleh karena itu Sritex memiliki dua arah strategi usaha internal dan eksternal sebagai acuan yang harus digunakan dalam menghadapi persaingan usaha serta mempertahankan kelansungan dan perkembangan usaha perusahaan di masa mendatang.
Dalam menjalankan usahanya sebagai produsen tekstil dan garmen , Sritex selalu dihadapkan dengan tantangan bisnis yang cenderung semakin berat, Sritex tetap berupaya secara konsisten menghadapi tantangan-tangangan tersebut. Hal ini dikarenakan masih diimbangi oleh aliran pesanan tekstil dan garmen dari dalam negeri dan mancanegara yang masih diperoleh Sritex dan dirasakan berpotensi baik dalam meningkatkan pendapatan.           
Dan melalui kegiatan kunjungan Studi Ekskursi ini banyak hal yang kita dapatkan dimana :
a.   Kita dapat mengetahui tentang sistem produksi maupun sistem pemasaran serta administrasi yang ada di PT. SRITEX SOLO
b.      Dapat mengetahui produk apa saja yang dihasilkan dari PT. SRITEX SOLO
c.       Dapat mengetahui proses pembuatan dari  bahan mentah hingga menjadi barang jadi atau barang pakai
B.     Saran
            Mengingat di zaman era globalisasasi saat ini, seorang pelaku usaha disarankan khususnya bagi kaum muda yang ingin menginjak di dunia bisnis, harus bisa melakukan usaha-usaha dan strategi yang baik seperti halnya yang telah dilakukan oleh perusahaan Sritex yang sudah maju dan berkembang.
            Prinsip atau suatu moto adalah acuan membangun usaha bisnis dengan baik, dan jangan lupa untuk selalu mau bekerja keras, inovatif, kreatifitas,loyalitas, dan totalitas dalam membagun usaha bisnis. Dengan cara ini, Anda dapat membangun usaha yang kompetitif dan berkembang.

DAFTAR PUSTAKA


LAMPIRAN


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Lukisan Termahal di Dunia

Media Pendidikan Alternatif